DENPASAR - Kegiatan ngobrol Santuy bersama Kelompok Ahli Gubernur Bali I Wayan Koster, membahas terkait isu-isu aktual, dinamika sosial, ekonomi dan politik di Bali yang berpengaruh signifikan terhadap keterpilihan KBS 2 periode.
Baca juga:
Tony Rosyid: Mau Jadi Presiden?
|
Dengan narasumber utama DR. A.A. Gede Oka Wisnu Murti dalam konteks meneropong peluang keterpilihan KBS 2 Periode, DR. Made Sadguna dalam konteks skenario exit strategic pemulihan ekonomi Bali pasca pandemi covid-19 dan DR. Drs. Gede Wardana, M.SI., dalam konteks strategi pemenangan KBS 2 periode di Buleleng, Gianyar dan Klungkung dengan pendekatan Prosperity dan Security, Rabu (14/09/2022) di sebuah coffe shop, di Denpasar.
Bersama pembahas Prof. Tuni Sakabawa (KABH), Made Arimbawa, SH., MM. (POLPEM), Ketut Sugiasa, SH., M.SI (POLPEM), Made Suwandi, M.SOCH., PH.D., Drs.Made Artadana, M.SI. (POLPEM), Adenan, SE. (POLPEM), Gusti Made Sunendra, SH. MH. (Tokoh Masyarakat Denpasar).
Dalam obrolan itu Gede Wardana menyebutkan pentingnya memperhatikan isu-isu terupdate yang terkadang dianggap menurunkan posisi tawar pemerintah. Harus ada mapping (perencanaan) yang jelas dalam isu politik yang krusial.
"Isu Bali Mandara, Sampradaya LNG, PHDI yang harus dijawab merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat. Apa yang telah dilakukan oleh Gubernur dalam program Sat Kerthi Loka Bali apa sudah dirasakan sesuai dengan keinginan masyarakat, "ungkapnya.
"Apa yang kita rasakan bagus, apa yang diperbuat sudah detail tapi bila masyarakat bilang belum kita harus upayakan hal itu, minimal masyarakat paham apa yang dikerjakan"
Kemudian dilanjutkan Made Sadguna dengan menekankan pentingnya tentang pangan dan energi dalam upaya menstabilkan kondisi masyarakat.
"Mengoptimalkan pertanian pangan (beras) kualitas 2, Sela, Jagung dan lainnya, skema dalam mencegah skema kekurangan pangan di Bali"
"Bila terjadi pengangguran naik harus segera dilakukan mitigasi dalam jangka pendek untuk mengatasi hal tersebut, "terang Sadguna.
Dilanjutkan oleh Anak Agung Gede Oka Wisnu Murti menyebutkan naiknya angka kemiskinan dan kesenjangan sosial harus dicermati dengan baik.
"Kepentingan masyarakat bawah haruslah dikedepankan, dalam kenyataannya bahwa mereka merupakan swing voter. Harus dicermati betul sisi dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat agar program ekonomi kerthi Bali bisa memiliki dampak bagi masyarakat Bali secara luas, "sebutnya.
Ia juga menekankan bahwa tugas dari pemerintah itu adalah mengentaskan kemiskinan. Ia bercerita bahwa di Buleleng dulu tingkat kemiskinannya 300.000 jiwa sekarang sudah 150.000 jiwa.
"Pemerintah itu tugasnya membuat policy (kebijakan) nah yang menerjemahkannya adalah OPD (Organisasi Perangkat Daerah), justru permasalahannya kadang lebih banyak tarik menarik dengan adat, "tuturnya. (Ray)